HUBUNGAN
ANTARA FILSAFAT, MANUSIA DAN PENDIDIKAN
DI SUSUN OLEH KELOMPOK III :
Ø MUH. FADLIH DAHLAN
Ø ZULKIFLI SABRI
Ø HUSNA MAPATA
Ø SITI ALIMAH
Ø ADE KURNIAWAN
Ø RULLY HANGGARA
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TAHUN 2014
KATA
PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis
panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, dengan Rahmat, Taufiq, dan hidayah-Nya,
penulis telah dapat menyelesaikan makalah Hubungan Antara Filsafat, Manusia,
dan Pendidikan ini.
Makalah ini terselesaikan sesuai
dengan pembelajaran mata kuliah Filsafat ilmu. Makalah ini berisikan tentang
hubungan yang terjadi antara Filsafat,Manusia, dan pendidikan di dalam
kehidupan ini. Penulis menyadari sepenuhnya dengan keterbatasan kemampuan pada
diri penulis bahwa penulisan ini masih jauh dengan apa yang dikatakan sempurna.
Karena itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran dari para pembaca demi
tercapainya kesempurn aan makalah ini. Penulis tak lupakan menyampaikan ucapan
terimakasih kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini.
Semoga makalah ini benara-benar bermanfaat bagi semua pembaca. Amin.
|
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATARBELAKANG............................................................................ 1
B.
RUMUSAN MASALAH....................................................................... 1
C.
TUJUAN
PENULISAN....................................................................... 2
BAB II
A. HUBUNGAN ANTARA FILSAFAT, MANUSIA DAN PENDIDIKAN... 3
B. KEDUDUKAN FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA............. 8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN...................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Manusia pada dasarnya dilahirkan ke dunia
sebagai bayi yang tidak dapat berbuat apa-apa tanpa pertolongan orang
lain.mereka memerlukan bantuan orang lain untuk dapat memepertahankan hidupnya.
Dalam hidupnya manusia akan dihadapkan kepada beberapa kemungkinan. Apa yan
dibawanya sejak lahir merupakan potensi dasar yang masih harus dikembangkan
dalam lingkungan melalui bantuan pihak lain, berupa pendidikan. Untuk dapat
memilih dan melaksanakan cara-cara hidup yang baik dalam berbagai masalah
kehidupan,manusia harus mendapatkan pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan suatu keharusan bagi manusia. Dengan pendidikan manusia akan
berkembang menjadi manusia yang lebih dewasa. Karena pendidikan merupakan suatu
upaya mendewasakan manusia yaitu membimbing agar menjadi manusia yang
bertanggungjawab. Dengan tanggungjawab manusia akan menunjukkan adanya
kesadaran normatif pada dirinya, dimana dia menyadari dan membedakan mana
perbuatan yang baik dan buruk.dengan itu mereka telah membuktikan akan adanya
kata hati dan hati nurani mereka.
B. RUMUSAN
MASALAH
1. Bagaimana
kaitan antara Manusia dan Filsafat ?
2. Bagaimana
kaitan antara Filsafat dan Pendidikan ?
3. Bagaimana
hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan ?
4. Bagaimana
kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan ?
5. Bagaimana
kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Menjelaskan
Bagaimana kaitan antara Manusia dan Filsafat ?
2. Menjelaskan
Bagaimana kaitan antara Filsafat dan Pendidikan ?
3. Menjelaskan
Bagaimana hubungan antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan ?
4. Menjelaskan
Bagaimana kedudukan Filsafat dalam Ilmu Pengetahuan ?
5. Menjelaskan
Bagaimana kedudukan Filsafat dalam Kehidupan Manusia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. HUBUNGAN ANTARA
FILSAFAT, MANUSIA DAN PENDIDIKAN
1. Manusia dan Filsafat
Karena
manusia itu memiliki akal pikiran yang senantiasa bergolak danberfikir, dan
kerena situasi dan kondisi alam dimana dia hidup selalu berubah-ubah dan penuh
dengan peristiwa-peristiwa penting bahkan dasyat, yang kadang-kadang dia tidak
kuasa untuk menenteng dan menolaknya, menyebabkan manusia itu tertegun,
temenung, memikirkan segala hal yang terjadi disekitar dirinya. Dipandangnya
tanah tempat dia berpijak, diliatnya bahwa segala sesuatu tumbuh diatasnya,
berkembang, berbuah,dan melimpah ruah.
Di
dalam sejarah umat manusia, setelah kemampuan intelektual dan kemakmuranmanusia
meningkat tinggi, maka tampullah manusia-manusia unggul merenung dan memikir,
menganalisa, membahas dan mengupas berbagai problema dan permasalahan hidup dan
kehidupan, sosial masyarakat, alam semesta, dan jagad raya. Maka lahirlah untuk
pertama kalinya filsafat dalam periode pertama, selanjutnya filsafat alam
periode dua, lalu sophisme, kemudian filsafat klasik yang bermula kurang lebih
enam abad sebelum Masehi.
Memang
filsafat alam, baik periode pertama maupun periode kedua, begitu pula pemikiran
Sophisme, belumlah mempunyai pengaruh yang mendalam, dalam bidang pendidikan.
Berulah setelah lahir filsafat klasik yang dipelopori oleh sokrates (470 SM –
399 SM), dan murid-muridnya plato dan aristoteles, filsafat mulai berpengaruh
positif dalam bidang pendidikan.
Proses
kehidupan umat manusia di abad kedua puluh ini, semuanya perubahan-perubahan
yang drastis. Kebangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi telah mendorong proses kehidupan umat manusia diatas permukaan planet bumi ini ratusan
tahun lebih maju dari abad-abad sebelumnya. Dua kali perang dunia telah merubah
status permukaan bumi secara drastis. Kemauan teknologi telah mendekatkan
jarak bumi yang jauh menjadi dekat
sekali, seperti di sebelah rumah saja.
Apa yang terjadi di sutau negara pada detik ini dan saat ini juga telah
diketahui olehnegara-negara lain di dunia ini. Jadi
untuk menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat
sudah jelas sistem pendidikan, teori pendidikan, dan filsafat pendidikan harus
disesuaikan dengan situasi dan kondisi dunia sekarang ini. Sistem pendidikan,
teori pendidikan, filsafat pendidikan dan peralatan pendidikan tradisional
sudah jelas tidak akan dapat menjawab tantangan zaman yang sekarang kita
hadapi.
Kita
harus mengakui bahwa dalam sistem, teori,dan filsafat pendidikan kita masih
mengiport dari negara lain. Meskipun para ahli kita dalam bidang ini barangkali
sudah ada, akan tetapi belum berani tampil ke depan. Baiklah marilah! Kita gunakan sistem, teori,
peralatan dan filsafat pendidikan oran lain dulu, sebelum kita dapat
menciptakan sendiri semuanya itu, asal kita usahakan untuk menyeuaikannya
dengan kepribadian kita, kita ambil mana yang baik dan kita buang mana yang
mudharat, lalu kita jadikan hak milik kita sendiri. Jadi dalam hal ini harus
ada proses indonesialisme.
2. Filsafat dan Teori Pendidikan
Hubungan fungsional antara filsafat
dan teori pendidikan tersebut, secara lebih rinci dapat diuraikan sebgai
berikut:
1. Filsafat,dalam
arti analisa filsafat adalah merupakan salah satu cara pendekatan yang
digunakan oleh para ahli pendidikan dalam memecahkan problematika pendidikan
dan menyusun teori-teori pendidikannya, disamping menggunakan metoda-metoda
ilmiah lainnya.
2. Fisafat,
juga berfungsi memberikan arah agar teori pendidikan yang telah berkembang oleh
para ahlinya, yang berdasarkan dan menurut pandangan dan aliran filsafat
tertentu, mempunyai relefansi dengan kehidupan nyata. Artinya mengarahkan agar
teori-teori dengan pandangan filsafat pendidikan yang telah dikembangkan t[i]ersebut
bisa diterapkan dalam praktek kependidikan sesuai dengan kenyataan dan
kebutuhan hidup yang juga berkembang dalam masyarakat.
3. Filsafat,
termasuk juga filsafat pendidikan, juga mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan atau pedagogik.
3. Hubungan
antara Filsafat, Manusia dan Pendidikan
1. Kedudukan Filsafat dalam Ilmu
Pendidikan
Dalam ilmu
pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau pokok. Karena
filsafat lah yang mula-mula merupakan satu-satunya usaha manusia dibidang
kerohanian untuk mencapai kebenaran atau pengetahuan. lambat laun sesuai dengan
sifatnya, manusia tidak pernah merasa puas dengan meninjau suatu hal dari sudut
yang umum, melainkan juga ingin memperhaikan hal-hal yang khusus.
Kedudukan
atau hubungan antara filsafat dan ilmu pengetahuan atau berfikir filosofis dan
berfikir ilmiah akan dilengkapi uraian ini dengan piaget tentang epistemologi
genetis, yaitu fase-fase berfikir dan pikiran manusia dengan mengambil contoh
perkembangan akan mulai dari tahun pertama usia anak hingga dewasa sebagaimana
diuraikan oleh halford sebagai berikut:
Jasa
utama dari piaget adalah uraiannya mengenai perkembangan anak dalam hal tinggah
laku yang terdiri atas empat fase, yaitu:
1. Fase Sensorimotor,
berlangsung antara umur 0 tahun sampai usia dimana caraberfikir anak masih
sangat ditentukanoleh kemampuan pengalaman sensorinya, sehingga sangat sedikit
terjadi peristiwa berfikir yang sebenarnya, dimana tanggapan tidak berperan
sama sekali dalam proses berfikir dan pikiran anak.
2. Fase Pra-operasional,
pada usia kira-kira antara 5 – 8 tahun, yang ditandai adanya kegiatan
berfikir dengan mulai menggunakan tanggapan (disebut logika fungsional).
3. Fase Operasional
yang kongkrit, yaitu kegiatan berfikir untuk memecahkan persoalan secara
kongkrit dan terhadap benda-benda yang kongkrit pula.
4. Fase Operasi
Formal, pada anak dimulai usia 11 tahun. Anak telah mulai berfikir abstrak,
dengan menggunakan konsep-konsep yang umum dengan menggunakan hipotesa serta
memprosenya secara sistematis dalam rangka menyelesaikan problema walaupun si
anak belum mampu membayangkan kemungkinan-kemungkinan bagaimana realisasinya.
Bisa disimpulkan bahwa ilmu
pengetahuan itu menerima dasarnya dari filsafat, antara lain :
1. Setiap ilmu
pengetahuan itu mempunyai objek dan problem
2. Filsafat
juga memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu pengetahuan dan dengan
dasar yang umum itu dirumuskan keadaan dari ilmu pengetahuan itu.
3. Di samping
itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus yang digunakan dalam
tiap-tiap ilmu pengetahuan.
4. Dasar yang
diberikan oleh filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu
pengetahuan. Tidak mungkin tiap ilmu itu meninggalkan dirinya sebagai ilmu
pengetahuan dengan meninggalkan syarat yang telah ditentukan oleh filsafat.
5. Filsafat
juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan.
B. KEDUDUKAN
FILSAFAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Untuk memberikan gambaran bagaimana
kedudukan filsafat dalam kehidupan manusia maka terlebih dahulu diungkapkan
kembali pengertian filsafat. Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Jadi
seorang filosof adalah orang yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang
mendorong manusia itu sendiri untuk menjadi orang yang bijaksana. Dalam arti
lain, filsafat didifinisikan sebagai suatu pemikiran yang radikal dalam arti
mulai dari akarnya masalah samapai mencapai kebenaran melalui tahapan
pemikiran. Oleh karena itu seorang yang berfilsafat adalah orang yang berfikir
secara sadar dan bertanggung jawab dengan pertanggungjawaban pertama adalah
terhadap dirinya sendiri.
Filsafat dalam coraknya yang
religius bukanlah berarti disamakan dengan agama atau pengganti keduudkan
agama, walaupun filsafat dapat menjawab segala pertanyaan atau sial-soal yang
diajukan. Kedudukan agama sebagai pengetahuan adalah lebih tinggi daripada
filsafat karena didalam agama masih ada pengetahuan yang tak tercapai oleh budi
biasa adan hanya dapat diketahui karena diwahyukan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan
bahwa keduudkan filsafat dalam kehidupan manusia adalah:
1. Memberikan
pengertian dan kesadaran kepada manusia
akan arti pengetahuan tentang kenyataan yang diberikan oleh filsafat.
2. Berdasarkan
dasar-dasar hasil kenyataan itu, maka filsafat memberikan pedoman hidup kepada
manusia. Pedoman itu mengenai segala sesuatu yang terdapat disekitar maunusia
sendiri seperti kedudukan dalam hubungannya dengan yang lainnya. Kita juga
mengetahui bahwa alat-alat kewajiban manusia meliputi akal, rasa dan kehendak.
Dengan akal, filsafat memberikan pedoman hidup untuk berfikir guna memperoleh
pengetahuan. Dengan rasa dan kehendak maka filsafat memberikan pedoman tentang
kesusilaan mengenai baik dan buruk.
Uraian mengenai filsafat sebagaimana
yang telah dibahas sebelumnya kiranya akan banyak memberikan gambaran dan
kemudian dalam memahami lapangan pendidikan dan filsafat pendidikan kemudian.
Dan munculnya filsafat pendidikan sebagai suatuilmu baru setelah tahun 1900-an
tiada lain adalah sebagai akibat adanya hubungan timbal-blik antara filsafat
dan pendidikan, untuk memecahkan dan memjawab persoalan-persoalan pendidikan
secara filosofis.
Dan uraian mengenaifilsafat sebelumnya
akan terasa lebih penting lagi karena hubungan antara filsafat dan pendiidkan
tidak hanya sekedar biasa melainkan hubungan yang bersifat keharusan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Hubungan
antara Manusia,Filsafat, dan Pendidikan Filsafat adalah induk dari ilmu
pengetahuan (mater scientiarium) yang melahirkan banyak ilmu pengetahuan yang
membahas sesuai dengan apa yang telah dikaji dan diteliti didalamnya. Dalam
ilmu pengetahuan, filsafat mempunyai kedudukan sentral, asal, atau pokok.
Karena filsafat satu-satunya yan telah mencapai kebenaran atau pengetahuan.
Filsafat akan memberikan alternatif mana yang paling baik untuk dijadikan
pegangan manusia. Filsafat memberikan dasar-dasar yang umum bagi semua ilmu
pengetahuan, Di samping itu filsafat juga memberikan dasar-dasar yang khusus
yang digunakan dalam tiap-tiap ilmu pengetahuan.Dasar yang diberikan oleh
filsafat yaitu mengenai sifat-sifat ilmu dari semua ilmu pengetahuan. Filsafat
juga memberikan metode atau cara kepada setiap ilmu pengetahuan Filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan.
Jadi seorang filosof adalah orang yang mencintai kebijaksanaan dan hikmat yang
mendorong manusia itu sendiri untuk menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani
hidup. filsafat memberikan pedoman hidup kepada manusia, Dengan akal, filsafat
memberikan pedoman hidup untuk berpikir guna memperoleh pengetahuan. Antara
ketiga komponen, yaitu manusia, filsafat, dan pendidikan sangat erat
hubungannya. Manusia diahirkan sebagai bayi yang tidak bisa melakukan tanpa
bantuan orang lain. Dalam proses kehidupan, manusia akan dihadapkan dengan
berbagai masalah kehidupan. Untuk dapat memilih dan melaksanakan cara hidup
yang baik. Manusia memerlukan pendidikan. Dengan pendidikan manusia akan
menjadi lebih dewasa dan bertanggung jawab. Peran filsafat dalam kehidupan
manusia disini yaitu sebagai pola pikir manusia yang yang bijaksana, arif dalam
menjalani suatu kehidupan.
DAFTAR
PUSTAKA
Ø
http://afra90.blogspot.com/2012/11/makalah-hubungan-antara-filsafat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar